Buscar

Firda Narolita

Tiga Waktu Yang Aku Sukai



Tiga waktu yang aku sukai..
Yang pertama adalah saat fajar menyapa..
Karena saat itu aku bertemu kembali denganmu setelah kemarin..
Saat itu aku bisa melihat wajah segarmu dipagi hari..
Meski tak kuasa menyapa,aku menatap matamu saja..
Karna itu yang kusuka..
                   Waktu yang kedua adalah senja..
Karena saat itu aku sering melihatmu kembali..
Karena setiap aku kembali kesekolah,aku berharap ada dirimu   disana..
Sekedar menyegarkan suasana hati saja,tanpa menyapa..
Waktu yang ketiga adalah sepertiga malam..
Karena ketika itu aku sering mengingatmu,berdoa untukmu..
Serta membuat puisi tentangmu..
Sekedar mengabadikan perasaan saja..
Bukan meratapi perasaan..
FN/SEPT/FRIDAY

Sedikit Ungkapan



KERAMAIAN
Entah mengapa aku tidak menyukai keramaian. Dikeramaian aku merasa asing. Entah mengapa itu bisa terjadi. Hampa..banyak orang itu tidak berarti untukku.namun ketika sepi,Aku merasakan sesuatu yang hilang,yang dulu pernah ada disini.pernah istimewa.

                                  WAKTU
Aku pernah berfikir,bertanya-tanya. Apa itu waktu ? Seberapa pentingkah waktu dalam hidup kita ? waktu kah yang mengikuti kita ? ataukah kita yang mengejar waktu ? sebuah metafora kah ? jika tak ada waktu bagaimana ?

                                  KEMATIAN
Aku tahu, kematian selalu mendatangkan sedih,tangis.tapi mmengapa aku tidak menangis pada saat kematian kenangan kita.aku rasa bukan karna aku tidak sedih atau menahan tangis.tapi karena aku tak sanggup lagi menangis.aku sudah terlalu lelah menangis disaat sebelum kematian itu datang.mungkin air mataku sekarang sudah membeku.yang suatu saat bisa saja mencair kemmbali.air mataku tidak membatu.tidak seperti hatimu yang tak mungkin lagi bisa melunak.dipecahkan pun rasanya sulit.terkikis? butuh waktu yang lama.

                                 

MASA
Ada masa ketika aku menyatakannya. Ada masanya aku harus mengembangkan,mempertahankannya. Ada masanya aku mempertaruhkannya,harus menjaganya. Masa tak pernah sama . ada kalanya aku harus melepaskannya. Ada kalanya aku juga harus mencoba melupakan. Memulai kembali siklus. Sekarang,sudah terlalu banyak masa. Telah kutundukkan kepalaku jika kebetulan bertatap denganmu. Kepala yang dulu pernah menatap lama wajahmu tanpa bosan,tanpa keraguan jua. Sekarang,sudah kupercepat pula langkah kakiku,jika berpapasan denganmu. Kaki yang dulu senantiasa melangkah disamping kakimu jua. Benar-benar sudah berbeda. Kini,telah aku genggamkan kedua tanganku. Tangan yang dulu pernah kau genggam.sekarang tak lagi,sudah kulihat tanganmu menggenggam tangan gadis lain.

                          Hati,Perasaan
Disekian banyak manusia,tak ada yang tau kapan hati bisa tiba-tiba mencinta. Tak ada yang tau kapan ada orang yang membalas rasa. Tak ada yang tau kapan semua akan berbalas. Tak ada yang tau kapan hati bisa tergores luka. Tak ada yang tau hati bisa begitu cemburu. Tak ada yang tau kapan hati akan memaafkan. Dan tak ada yang tau pula kapan hati akan kembali menerima. Apakah ini ada hubungannya dengan waktu ? apakah teori luka dan mencintai tak butuh alasan itu ada ?


                                 
Jatuh suka
Ketika pertama kalinya aku melihat,menatap sebentar pada lelaki yang menarik perhatianku. Dalam hati kupasti bertanya-tanya. Siapa,nama,agamanya,pintar atau tidak,dimana dia sekolah(dengan terus berharap dia satu sekolah denganku),sifatnya,tingkah lakunya,dan siapa pacarnya. Setelah itu,dengan cepat aku melupakannya. Tapi,jika dikemudian hari aku kembali bertemu dengannya. Entah itu lama atau tidak. Aku akan kembali bertanya-tanya,penasaran.aku akan mulai mengagumi wajahnya dan hal-hal menarik darinya. Aku mulai mengidolakannya. Keresahan hatiku dimulai,ingin rasanya aku mengetahui semua hal tentangnya.aku mengawasi kemana dia pergi dan bersama siapa dia pergi jika kebetulan aku kembali berpapasan dengannya. Aku meyakini rasaku bukanlah suka pada pandangan pertama,tetapi suka pada pandangan kedua dan seterusnya. Pada pandangan pertama hanya ada kagum,rasa penasaran.
Ketika tahu namanya,aku mulai mengaitkan hal-hal tentangnya dengan namanya. Misalnya ketampanan wajah atau kepintarannya. Konyol memang,tapi sungguh saat itu aku sedang mabuk asmara. Ingin rasanya berkenalan,tapi aku bukanlah tipe wanita yang berani mengajaknya kenalan. Aku hanya mengawasinya,mencari tahu tentangnya tanpa berusaha mendekatinya.tidak ada keberanian. Toh,jika dia tertarik padaku dia akan mendekat. Jika dia tidak mendekat atau terlihat cuek,aku tidak gusar.aku akan menyimpan rasaku dalam diam. Dengan tetap mengagumi dia,tentunya.tapi pernah juga aku memiliki keberanian untuk berkenalan dan menngajak  berteman,tetapi tidak secara langsung.hal ini terjadi akibat rasa sukaku yang terlalu menggebu. Cintakah ? aku tak tahu.aku tak tahu bagaimana sebenarnya rasa cinta.aku hanya anak kelas 3 SMA.

                 

PERIHAL RASAKU
Jika kau Tanya bagaimana perasaanku kala kita bersama dan memiliki hubungan special.aku akan menjawab “aku menyayangimu,aku senang ketika bersamamu,aku tak pernah mencoba melupakanmu,aku nyaman denganmu.”
Kemudian jika kau Tanya bagaimana perasaanku kala kita sudah mengakhiri hubungan special itu. Aku akan kembali menjawab “aku menyayangimu,aku masih senang dan nyaman,aku tak pernah mencoba melupakanmu”.
Jika kau bertanya lagi “apa bedanya keadaan perasaanku sekarang dengan dulu ketika masih menjadi kekasihmu?” aku jawab “tidak ada yang berubah”
Lalu mengapa aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan percintaan ini ? begitu tega kah aku ? tidak bisakah aku berfikir kembali? Pasti pertanyaan-pertanyaan tersebut yang hendak kau beri padaku.baiklah,aku akan menjawabnya. Menurutku aku tidak mengakhiri,tetapi menghentikan. Sesuatu yang diakhirikan akan sulit atau bahkan tidak bisa berlanjut,bukan ? bukankah hal yang dihentikan,suatu saat bisa dilanjutkan kembali ? kapan ? suatu saat nanti,saat aku dan kau siap. Saat Allah meridhoinya. Dalam lingkup pernikahan.
Mengapa baru sekarang, setelah 1 tahun kita lalui ? Hidayah atau kesadaran yang datang kepada seseorang,kita tidak tahu kapan datangnya itu. Sungguh,aku ingin menjauhi larangan Allah SWT. Allah melarang kita mendekati zina,dan pacaran termasuk dalam hal itu. Walaupun selama satu tahun yang kita lalui kemarin,kita tidak pernah melakukan zina. Kita tidak pernah melakukan hal yang macam-macam. Tapi sungguh,itu saja sudah termasuk hal yang mendekati zina.
Masa depan kita masih panjang,yang harus kita lakukan kini adalah menjauhi zina,perbaiki diri,perbaiki akhlak,menuntut ilmu yang bermanfaat. Berdoalah yang terbaik untuk kita. Jodoh sudah ditentukan,pada waktunya semua orang akan didekatkan dan dipersatukan dengan jodohnya.kepada jodohku kelak,insyaAllah aku akan selalu menjaga kehormatanku.disetiap penghujung doaku,Semoga Allah meridhoi kita kelak. Amin. Amin ya rab.


                                  Sepertiga malam,20 Juni 2015
                                          Yang pernah menjadi Firda-mu


                                                               F.N




Perihal rasaku



SUDUT KANANMU

Dari sudut ini,aku memalingkan pandangan kearahmu..
Sesuatu yang mulai senja itu menjadi hobiku..
Sesuatu yang mulai sering aku ulangi..
Aku tau kita saling menatap..
Terimakasih atas tatapan balasan itu..
Meski terkesan rahasia,aku tau kita saling merasa..
Ingin rasanya menyapa,tanpa sulit berkata..
Tapi tidak mungkin rasanya,bila aku yang memulai..
Biarkan saja ini menjadi nanti jua..
Teruslah berada tak jauh dariku..
Agar kulihat siluet wajah dari sudut kananmu..
Ada hal penting selain aku harus melihatmu setiap hari..
Soal perasaan..

Atas Sebuah Rasa



Atas Sebuah Rasa

Sebuah rasa datang menusuk sukma
Tertancap dalam tak mudah goyah
Rintihan ini seakan tak berarti
Kemanakah sang pembebas sepi ?
Panggilan seakan tak berarti
Atas nama sebuah rasa tak bertepi
Akan kutunjukkan dalam dan sakit rasa ini
Mengertilah kau !
Lihat !
Betapa menganganya luka ini
Bak bunga segera mekar
Merah merekah,tapi ini tak indah
Tak lagi sama ,indah tak lagi terasa
Luka ini perlahan merusak batinku

                                                                   FN110715

SENJAKU,UNTUKMU



SENJAKU,UNTUKMU

Ku sisakan sejenak relung waktu senja ini..
Untukmu,sang penepat waktu..
Kenapa kau selalu datang tepat waktu..
Saat ku ingin , kau melintas..
Saat itu juga tak ku biarkan mata ini berkedip..
Kutelusuri kau,kulihat bagaimana kau..
Kupakai senja sunyi ku untuk menatap raga itu..
Kunanti langkah kaki,diatas kotak ubin putih ini..
Kutandai suara setengah kasar langkah itu..
Diantara kesunyian senja ini..
Selalu kunanti langkah itu..

FN/4-9-15/18:51