KERAMAIAN
Entah mengapa
aku tidak menyukai keramaian. Dikeramaian aku merasa asing. Entah mengapa itu
bisa terjadi. Hampa..banyak orang itu tidak berarti untukku.namun ketika
sepi,Aku merasakan sesuatu yang hilang,yang dulu pernah ada disini.pernah istimewa.
WAKTU
Aku
pernah berfikir,bertanya-tanya. Apa itu waktu ? Seberapa pentingkah waktu dalam
hidup kita ? waktu kah yang mengikuti kita ? ataukah kita yang mengejar waktu ?
sebuah metafora kah ? jika tak ada waktu bagaimana ?
KEMATIAN
Aku tahu,
kematian selalu mendatangkan sedih,tangis.tapi mmengapa aku tidak menangis pada
saat kematian kenangan kita.aku rasa bukan karna aku tidak sedih atau menahan
tangis.tapi karena aku tak sanggup lagi menangis.aku sudah terlalu lelah
menangis disaat sebelum kematian itu datang.mungkin air mataku sekarang sudah
membeku.yang suatu saat bisa saja mencair kemmbali.air mataku tidak
membatu.tidak seperti hatimu yang tak mungkin lagi bisa melunak.dipecahkan pun
rasanya sulit.terkikis? butuh waktu yang lama.
MASA
Ada masa
ketika aku menyatakannya. Ada masanya aku harus mengembangkan,mempertahankannya.
Ada masanya aku mempertaruhkannya,harus menjaganya. Masa tak pernah sama . ada
kalanya aku harus melepaskannya. Ada kalanya aku juga harus mencoba melupakan.
Memulai kembali siklus. Sekarang,sudah terlalu banyak masa. Telah kutundukkan
kepalaku jika kebetulan bertatap denganmu. Kepala yang dulu pernah menatap lama
wajahmu tanpa bosan,tanpa keraguan jua. Sekarang,sudah kupercepat pula langkah
kakiku,jika berpapasan denganmu. Kaki yang dulu senantiasa melangkah disamping
kakimu jua. Benar-benar sudah berbeda. Kini,telah aku genggamkan kedua
tanganku. Tangan yang dulu pernah kau genggam.sekarang tak lagi,sudah kulihat
tanganmu menggenggam tangan gadis lain.
Hati,Perasaan
Disekian
banyak manusia,tak ada yang tau kapan hati bisa tiba-tiba mencinta. Tak ada
yang tau kapan ada orang yang membalas rasa. Tak ada yang tau kapan semua akan
berbalas. Tak ada yang tau kapan hati bisa tergores luka. Tak ada yang tau hati
bisa begitu cemburu. Tak ada yang tau kapan hati akan memaafkan. Dan tak ada
yang tau pula kapan hati akan kembali menerima. Apakah ini ada hubungannya
dengan waktu ? apakah teori luka dan mencintai tak butuh alasan itu ada ?
Jatuh suka
Ketika
pertama kalinya aku melihat,menatap sebentar pada lelaki yang menarik
perhatianku. Dalam hati kupasti bertanya-tanya. Siapa,nama,agamanya,pintar atau
tidak,dimana dia sekolah(dengan terus berharap dia satu sekolah denganku),sifatnya,tingkah
lakunya,dan siapa pacarnya. Setelah itu,dengan cepat aku melupakannya.
Tapi,jika dikemudian hari aku kembali bertemu dengannya. Entah itu lama atau
tidak. Aku akan kembali bertanya-tanya,penasaran.aku akan mulai mengagumi
wajahnya dan hal-hal menarik darinya. Aku mulai mengidolakannya. Keresahan
hatiku dimulai,ingin rasanya aku mengetahui semua hal tentangnya.aku mengawasi
kemana dia pergi dan bersama siapa dia pergi jika kebetulan aku kembali
berpapasan dengannya. Aku meyakini rasaku bukanlah suka pada pandangan pertama,tetapi
suka pada pandangan kedua dan seterusnya. Pada pandangan pertama hanya ada
kagum,rasa penasaran.
Ketika
tahu namanya,aku mulai mengaitkan hal-hal tentangnya dengan namanya. Misalnya
ketampanan wajah atau kepintarannya. Konyol memang,tapi sungguh saat itu aku
sedang mabuk asmara. Ingin rasanya berkenalan,tapi aku bukanlah tipe wanita
yang berani mengajaknya kenalan. Aku hanya mengawasinya,mencari tahu tentangnya
tanpa berusaha mendekatinya.tidak ada keberanian. Toh,jika dia tertarik padaku
dia akan mendekat. Jika dia tidak mendekat atau terlihat cuek,aku tidak
gusar.aku akan menyimpan rasaku dalam diam. Dengan tetap mengagumi
dia,tentunya.tapi pernah juga aku memiliki keberanian untuk berkenalan dan
menngajak berteman,tetapi tidak secara
langsung.hal ini terjadi akibat rasa sukaku yang terlalu menggebu. Cintakah ?
aku tak tahu.aku tak tahu bagaimana sebenarnya rasa cinta.aku hanya anak kelas
3 SMA.
PERIHAL RASAKU
Jika kau
Tanya bagaimana perasaanku kala kita bersama dan memiliki hubungan special.aku
akan menjawab “aku menyayangimu,aku senang ketika bersamamu,aku tak pernah
mencoba melupakanmu,aku nyaman denganmu.”
Kemudian
jika kau Tanya bagaimana perasaanku kala kita sudah mengakhiri hubungan special
itu. Aku akan kembali menjawab “aku menyayangimu,aku masih senang dan nyaman,aku
tak pernah mencoba melupakanmu”.
Jika kau
bertanya lagi “apa bedanya keadaan perasaanku sekarang dengan dulu ketika masih
menjadi kekasihmu?” aku jawab “tidak ada yang berubah”
Lalu
mengapa aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan percintaan ini ? begitu tega
kah aku ? tidak bisakah aku berfikir kembali? Pasti pertanyaan-pertanyaan
tersebut yang hendak kau beri padaku.baiklah,aku akan menjawabnya. Menurutku aku
tidak mengakhiri,tetapi menghentikan. Sesuatu yang diakhirikan akan sulit atau
bahkan tidak bisa berlanjut,bukan ? bukankah hal yang dihentikan,suatu saat
bisa dilanjutkan kembali ? kapan ? suatu saat nanti,saat aku dan kau siap. Saat
Allah meridhoinya. Dalam lingkup pernikahan.
Mengapa
baru sekarang, setelah 1 tahun kita lalui ? Hidayah atau kesadaran yang datang
kepada seseorang,kita tidak tahu kapan datangnya itu. Sungguh,aku ingin
menjauhi larangan Allah SWT. Allah melarang kita mendekati zina,dan pacaran
termasuk dalam hal itu. Walaupun selama satu tahun yang kita lalui kemarin,kita
tidak pernah melakukan zina. Kita tidak pernah melakukan hal yang macam-macam.
Tapi sungguh,itu saja sudah termasuk hal yang mendekati zina.
Masa
depan kita masih panjang,yang harus kita lakukan kini adalah menjauhi zina,perbaiki
diri,perbaiki akhlak,menuntut ilmu yang bermanfaat. Berdoalah yang terbaik
untuk kita. Jodoh sudah ditentukan,pada waktunya semua orang akan didekatkan
dan dipersatukan dengan jodohnya.kepada jodohku kelak,insyaAllah aku akan
selalu menjaga kehormatanku.disetiap penghujung doaku,Semoga Allah meridhoi
kita kelak. Amin. Amin ya rab.
Sepertiga
malam,20 Juni 2015
Yang
pernah menjadi Firda-mu
F.N
0 komentar:
Posting Komentar